Elias Hj Idris
PONDOK HABIB's photo.
PONDOK HABIB with Hubbun Nabiyy.
INDAHNYA SUARA RASULULLAH

Dijelaskan di dalam Shahih Muslim, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan membaca al-Qur’an dan di saat itu iblis melihat pintu-pintu langit ditutup dan tidak bisa lagi ditembus oleh iblis dan syaitan, maka di saat itu iblis berkata: “Apa yang telah terjadi di barat dan timur sehingga kita tidak bisa lagi menembus langit?"

Maka ketika mereka mencari di penjuru barat dan timur, mereka pun menemukan cahaya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang sedang berdoa dan membaca al-Quran al-Karim, dan cahaya itu membuat para jin berdesakan untuk mendengarkan bacaan itu kemudian mereka BERIMAN.

Dan dijelaskan di dalam kitab-kitab tafsir, tafsir Ibn Katsir dan lainnya bahawa di saat itu ada beberapa raja jin yang diperintahkan oleh iblis untuk melihat apa yang terjadi, justru mereka beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Para jin itu pun berdesakan ingin mendengarkan suara indah yang keluar dari jiwa yang suci dan khusyu’ yang merindukan Allah subhanahu wata’ala, jiwa yang dipenuhi dengan getaran iman.

Oleh sebab itu, (dalam riwayat yang tsiqah) ketika salah seorang sahabat yang sangat mencintai Rasulullah, baru masuk Islam. Pada suatu hari setelah duduk bersama Rasulullah, dia keluar ke suatu tempat, melihat aurat seorang wanita dengan sengaja, maka dia merasa telah berbuat dosa yang sangat besar. dan dia pun menyendiri ke atas gunung dan tidak mahu lagi melihat wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kerana dia berasa tidaklah pantas matanya melihat wajah Baginda kerana mata itu telah berbuat zina.


Sehari, dua hari , tiga hari, Rasulullah dapat kabar dari Jibril alaihissalam. Rasul bertanya, ‘Mana itu si fulan? Tidak pernah hadir lagi solat berjama’ah, tidak pernah lagi hadir di majlis?’

Dicari ke rumahnya, keluarganya berkata ‘Dia naik ke atas bukit, konon mau bertaubat.’

Sayyidina Abu Bakar Ashshidiq Radiyallohu’anhu diutus untuk melihatnya dan ternyata pemuda itu sedang menangis.

Ditanya oleh Abu Bakar: ‘Kenapa engkau ini?’

Pemuda itu menjawab, ‘Aku punya dosa’.

Sayyidiina Abu Bakar berkata lagi, ‘Ya sudah, sekarang menghadap kembali kepada Rasul shallallau’alayhi wasallam.’

Pemuda itu menjawab: ‘Aku tidak berani melihat wajah Rasulullah, mataku telah berbuat dosa, mataku ini tidak pantas lagi melihat wajah Rasulullah shallallahu’alayhi wasallam’.

Abu Bakar Ashsidiq berkata: ‘Urusan adab dan malumu singkirkan dulu, kau diperintahkan oleh Rasulullah untuk datang.’

Maka dia pun mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan ketika itu Rasulullah sedang melakukan solat maghrib, dan ketika dia mendengar bacaan Rasulullah dari kejauhan, dia pun terjatuh dan rebah kerana tidak mampu mendengarkan lantunan suara indah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka ia diberdirikan oleh Sayyidina Abu Bakar As Shiddiq dan dibimbing untuk terus masuk ke shaf solat. Selesai solat dia hanya terdiam di tempatnya, orang satu persatu pergi dan pergi dan tinggallah dia sendiri.

Rasulullah shallallahu’alayhi wasallam berkata: ‘Mendekatlah engkau.’

Pemuda itu menjawab, ‘Baiklah ya Rasulullah’.

Sampai dia dekat dengan Rasul shallallahu’alayhi wasallam dan pahanya dekat dengan pahanya Rasulullah. Namun dia tidak berani mengangkat kepala untuk menatap wajah Nabi Muhammad shallallahu’alayhi wasallam.

“Wahai Rasulullah, aku tidak mau lagi melihat wajahmu kerana mataku sudah banyak berbuat dosa”.

Maka Rasulullah berkata: ”Mohonlah ampunan kepada Allah.”

Maka dia berkata: “Aku meyakini bahawa Allah Maha Pengampun, namun mata yang sudah banyak berbuat dosa ini tidak lagi pantas melihat wajahmu wahai Rasulullah.”
Rasulullah berkata, ‘Angkatlah kepalamu, pandanglah aku’.

Maka pemuda itu mengangkat kepalanya sedikit, air matanya mengalir dan dia menunduk menangis di pangkuan Nabi shallallahu’alayhi wasallam yang mulia dan pemuda itupun wafat.

Allah Ta’ala wafatkan pemuda itu di pangkuan Rasulullah shallallahu’alayhi wasallam.

Rasulullah menangis.

Berkata Abu Bakar Ashshidiq, ‘Aku melihat air mata Rasulullah jatuh di atas kepala pemuda itu saat dia menciumi paha sang Nabi shallallahu’alayhi wasallam hingga wafat di pangkuan Rasul.’

Maka para sahabat berkata: ‘Kami ini berjihad siang dan malam tapi tidak punya habuan wafat di pangkuan Rasulullah shallallahu’alayhi wasallam.’

Saudaraku, sungguh mata kita penuh dengan dosa dan maksiat yang sudah dipenuhi oleh panah iblis dan tidak terasa sudah banyak terkumpul setiap hari racun yang merosak iman. Kemudian kita menganggap diri sudah cukup mulia dan patut dihormati sedangkan sahabat Nabi tersebut berasa sudah cukup banyak berdosa dan tidak betah untuk melihat Nabi saw.

Bagaimana dengan kita setiap waktu tidak luput daripada maksiat dan berasa paling suci, namun Sang Maha Pengampun tidak berhenti mengampuni dan selalu terbuka pintu taubat-Nya, sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahawa ada 7 golongan yang mendapatkan naungan Allah di mana ketika itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah swt.

Di antara 7 kelompok itu adalah;


رَجُلٌ ذَكَرَ اللهُ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Rojulun dzakarollaahu fafaadlot ‘aynaahu
"Seseorang yang ketika berdzikir (mengingat Allah) maka mengalirlah air matanya."

Mudah-mudahan kita tergolong di kalangan orang yang bertaubat dan dirahmati oleh Allah swt.
2 Responses
  1. Anonymous Says:

    Allahuakbar.Memberi kesedaran.


  2. Anonymous Says:

    Awalul Zaman - Indahnya suara Rasulullah SAW.
    Akhirul Zaman - Tegasnya suara Imam Mahdi AS.